Apa itu Font ?

Pernahkah Anda memperhatikan tulisan di papan nama toko-toko di pinggir jalan dengan tulisan yang ada di dalam buku bacaan ? Kenapa…

Ditulis Oleh zidan Pada Apr 2024

Pernahkah Anda memperhatikan tulisan di papan nama toko-toko di pinggir jalan dengan tulisan yang ada di dalam buku bacaan ?

Kenapa sepertinya tulisan di buku bacaan itu sepertinya sudah memiliki aturannya, sedangkan papan nama toko sepertinya lebih bebas dalam pemilihannya.

Nah "tulisan" tadi itu di namakan "font" atau lebih tepatnya "typeface".

Font sudah menjadi hal lumrah untuk di artikan menjadi “jenis huruf”, tentunya banyak yang menyepelekan arti font ini.

Tentu saja orang-orang yang menyepelekan itu bukanlah Anda, karena Anda sudah mencari dan membaca sebuah tulisan untuk mengerti Apa itu Font.

Pengertian font

Jadi Arti Font itu adalah koleksi berat atau ukuran beberapa karakter dengan bentuk yang sama, "bentuk" di sini mengacu pada istilah lain yang dinamakan typeface.

Contoh berat font yang biasanya di gunakan adalah light, regular, bold, extra bold, italic, condensed, extended, dan lain-lain.

Sekedar menegaskan bahwa font itu bukanlah typeface, adapun contoh typeface seperti ; Times New Roman, Arial, helvetica, dan lain-lain.

jadi font yang benar itu bentuknya seperti ini : Arial regular, Arial Bold, dan seterusnya.

Hal ini karena pengertian font itu di batasi dengan bahasa indonesia yang tidak memiliki kata yang persis untuk menggantikan artinya dalam bahasa inggris:

“a font was a particular size, weight and style of a typeface.”

Terjemahannya kurang lebih begini :

"sebuah font adalah ukuran, berat dan gaya dari typeface yang spesifik."

Setidaknya begitulah arti dari font dalam bahasa Indonesia.

Sebenarnya Lumayan Susah juga yah untuk menerjemahkan arti font ini, karena kita tidak memiliki kata yang tepat untuk menggantikan artinya dalam bahasa indonesia.

Apa fungsi adanya font?

Fungsi dari font itu sendiri adalah untuk memudahkan kita dalam membaca, dan juga untuk mempercantik tulisan kita. Secara tidak langsung font juga bisa memberikan kesan yang berbeda-beda terhadap tulisan kita.

Contohnya adalah ketika kita menggunakan font yang tebal, maka akan memberikan kesan bahwa tulisan kita itu penting, atau ketika kita menggunakan font yang tipis, maka akan memberikan kesan bahwa tulisan kita itu tidak terlalu penting.

Secara garis besar font adalah salah satu elemen penting yang dapat mepengaruhi kesan dan pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah desain grafis.

Perbedaannya Font dengan Typeface

Jika Anda benar-benar memperhatikan penjelasan di atas, maka tentu saja Anda akan merasakan ada yang kurang soal pengertian font ini. Hal ini karena ketika kita menjelaskan apa itu font, maka dengan sendirinya kita perlu paham apa itu typeface juga.

keduanya merupakan sebuah keterkaitan yang tidak bisa di pisahkan.

Cara lain untuk melihat font dengan typeface adalah dengan menggunakan metafora musik, terutama dalam perbedaan antara lagu dan album. Terkadang ada musisi yang menghasilkan lagu yang dinyanyikan tanpa direkam atau ditempatkan dalam wadah seperti album. Lagu disini adalah typeface dan album disini adalah tempatnya.

Font sendiri sebenarnya haruslah dispesifikkan. Dispesifikkan dengan contoh seperti ini “Times New Roman 11 pt italic”.

Seperti yang Anda bisa lihat sendiri disini ada typeface yang ditambahi dengan kejelasan seperti besarnya atau gaya tulisannya.

Sebenarnya font sendiri tidak berakhir sampai di sini saja, karena bahkan warna dari typeface sendiri adalah sebuah “font”.

penulis ingin memulai dengan mematahkan pemikiran bahwa Font haruslah memiliki sebuah typeface, maka Anda tidaklah benar karena Font tidak harus memiliki sebuah typeface.

Contohnya adalah ff-chartwell {https://www.fontshop.com/families/ff-chartwell} yang merupakan font yang diciptakan untuk menghasilkan bagan atau grafik.

Contoh lainnya adalah Wingdings yang isinya juga tidak memiliki sebuah typeface, hanya berisi simbol-simbol.

Kalau Anda ingin mencoba mengubah tulisan biasa menjadi Wingdings klik link ini {https://lingojam.com/WingdingsTranslator} Lalu penulis ingin juga mematahkan pemikiran bahwa Typeface harus memiliki sebuah font. Contohnya adalah tanda tangan Anda, seni graffiti, kata-kata di komik, kaligrafi, logo dan lain-lain.

Sejarah Font

Jika Anda perhatikan penjelasan di atas, maka Anda tidak akan puas. Hal ini karena ketika kita menjelaskan apa itu font, maka dengan sendirinya kita perlu paham apa itu typeface juga.

Cara lain untuk melihat font dengan typeface adalah dengan menggunakan metafora musik, terutama dalam perbedaan antara lagu dan album. Terkadang ada musisi yang menghasilkan lagu yang dinyanyikan tanpa direkam atau ditempatkan dalam wadah seperti album. Lagu disini adalah typeface dan album disini adalah tempatnya.

Font sendiri sebenarnya haruslah dispesifikkan. Dispesifikkan dengan contoh seperti ini “Times New Roman 11 pt italic”.

Seperti yang Anda bisa lihat sendiri disini ada typeface yang ditambahi dengan kejelasan seperti besarnya atau gaya tulisannya.

Sebenarnya font sendiri tidak berakhir sampai di sini saja, karena bahkan warna dari typeface sendiri adalah sebuah “font”.

sejarah font

Font dulunya terbuat dari kayu atau logam, seperti yang Anda bisa lihat di atas. Adapun pada zaman sekarang, ketika kita sudah membeli atau mengunduh “font” maka kita sudah mendapatkan ukuran yang bermacam, ketebalannya, dan lain-lain, font dan typeface sudah bisa di katakan sama oleh orang-orang awam.

Menurut sumber yang penulis baca atau dengar, hal ini di sebabkan Apple yang menggunakan istilah font untuk mengganti typeface, hal itu kemudian digunakan sampai sekarang.

Walau hal ini benar atau tidak, kita tidak bisa menyalahkan Apple untuk itu, mungkin hal itu hanyalah kecelakaan yang tidak di sengaja.

Font family pengganti typeface

Di jaman digital yang mana font dan typeface sudah digunakan dan diartikan sama. Telah terjadi penambahan kata untuk menunjukkan “keluarga” (family) sebuah font. Padahal artinya mirip dengan typeface, atau bahkan bisa di katakan sama. Contoh font family adalah calibri, Times New Roman, dan lain-lainnnya yang bisa Anda lihat listnya disini

https://en.wikipedia.org/wiki/Font_family_(HTML)

Makna font berdasarkan jenis-jenis font yang ada

Selain font memiliki jenis-jenis weight, font juga memiliki jenis font secara gaya, kalau weight mungkin kita bisa menyimpulkan kalau font yang yang semakin tinggi valuenya atau semakin bold maka akan bermakna semakin penting, lalu bagaimana dengan font jenis jenis font seperti serif, san-serif, script, slab, mono, dll.

kalau kita mengacu kepada google fonts, mereka menggunakan istilah font categories atau kategori font. Google hanya membaginya menjadi 4 saja yaitu, serif, sanserif, handwriting / sepertinya ini mirip dengan script, lalu terakhir monospace.

Makna dari kategori atau jenis font

Ada pun makna dari kategori atau jenis font ini adalah sebagai berikut :

1. Serif

font atau typeface yang akan paling sering kita lihat di media cetak sehingga paling sering juga kita lihat, hal ini membuatnya memiliki hawa jadul, klasik, vintage, dan biasanya sudah menjadi standar bagi kita untuk menuliksan hal-hal formal menggunakan serif.

*bahkan ada sebuah penelitian yang mengatakan kalau teks yang menggunakan serif membuat kita bisa membaca lebih cepat. berikut penelitiannya : Serifs and font legibility - PMC - NCBI

Contoh font serif yang paling terkenal adalah times new roman, georgia, dan lain-lain.

2. Sans Serif

font atau typeface yang bisa di katakan paling modern atau ketika kita memikirkan kata "modern", maka font ini yang akan kita pikirkan, kenapa hal ini terjadi ? yah karena sans serif memang tercipta pada saat dunia digital ada, jadi media cetak sangat jarang menggunakan sans serif. kesan dari font atau typeface sans serif itu minimalis, modern

Contoh font sans serif yang paling terkenal adalah arial, helvetica, dan lain-lain.

3. Hand Writing atau Scripts

hand writing arti bahasa indonesianya adalah "tulisan tangan", font atau typeface ini sebenarnya lebih jadul lagi daripada serif, yah manusia pertama kali menggunakan font atau typeface adalah tulisan tangan mereka sendiri, hal ini sangat sering di gunakan orang dulu ketika berkirim surat, sehingga ada kesan yang mirip antara handwriting ini dengan kesan serif seperti klasik, jadul, vintage, dan mewah.

Contoh font handwriting atau script yang paling terkenal adalah lucida handwriting, comic sans, dan lain-lain.

4. Monospace atau Mono

Pertama kali digunakan di mesin ketik, monospace di buat agar secara panjang dan lebar memiliki ukuran yang sama, hal ini agar memudahkan mesin ketik untuk mencetak huruf dengan jenis seperti ini, adapun kesan dari font atau typeface seperti ini adalah konsisten, seragam, teratur, dan futuristik.

Contoh font monospace yang paling terkenal adalah courier, consolas, dan lain-lain.

Penjelasan lebih lanjut tentang Font Serif dan Sans-Serif

Secara mendasar hanya ada dua font. Satunya adalah serif yang seperti gambar dibawah memiliki ekstensi dari karakter “T”.

seriff

Sans sendiri artinya adalah “tanpa”. Jadi bisa kita simpulkan arti dari sans-serif adalah tanpa serif . seperti di gambar dibawah yang merupakan karakter yang sama yaitu “T”.

sanserir

Serif biasanya di gunakan untuk tulisan yang sudah dicetak, sedangkan sans-serif itu biasanya digunakan untuk tulisan yang ada di web atau digital. Akan tetapi, hal ini hanyalah sebuah pengamatan yang terjadi, hal ini bisa saja berubah kapan saja.

Pendapat para desainer “ahli”

Bagi desainer pengertian font, dan perbedaannya dengan typeface akan sangat berpengaruh dan terkadang hal ini bisa membuat para “ahli” kesal terhadap penggunaan istilah yang salah. Walaupun, tidak banyak juga para ahli yang menganggap hal ini sudah biasa dan sudah pasrah terhadap fenomena ini.

Kenapa banyak sekali Font ?

Font ada banyak karena desainer atau penulis ingin agar ada keunikan dalam tulisannya atau desainnya. Sehingga mereka berlomba-lomba untuk membuat typeface atau font mereka sendiri yang kemudian terciptalah banyak sekali pilihan font atau typeface.

"Uang" juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak sekali font, karena ketika seseorang membuat font, maka dia bisa menjualnya dan mendapatkan uang dari font yang dia buat.

Dimana tempat jual beli font ?

Tempat jual beli font itu sangat banyak sekali, ada yang gratis dan ada yang berbayar. berikut adalah beberapa tempat jual beli font yang terkenal :

  1. Adobe Fonts
  2. Font Squirrel
  3. Creative Market
  4. My Fonts
  5. Font Shop

Apakah ada yang namanya Font terbaik ?

Font terbaik sebenarnya tidak ada. Anda pastinya sudah sangat sering sekali melihat judul sebuah tulisan/video/penjelasan yang memiliki judul Font terbaik tahun 2020, atau semacamnya.

Penulis tak mengatakan kalau penjelasan terhadap Font terbaik itu salah. Tidak, bahkan penulis sendiri secara berkala melihat Font apa saja yang sedang trend sekarang. Yah, itulah tujuan utama penjelasan seperti ini. Tulisan seperti ini biasanya hanya untuk membantu kita memutuskan Font apa yang akan kita pakai.

Karena seperti yang penulis katakan sebelumnya kalau Font sudah terlalu banyak. Dan kita pastinya tak memiliki waktu untuk mencoba semua Font yang ada.

Serta karena pada dasarnya desain itu sebuah seni, maka tentu saja hal ini tak konstan. Tidak ada rumus pasti yang bisa mengatakan kalau Font tertentu adalah Font terbaik.

Akan tetapi, Font yang paling banyak di gunakan adalah Arial, Times New Roman, dan Helvetica. Hal ini karena ketiga Font ini sudah menjadi standar di dunia desain.

Apakah ada yang namanya Font terburuk ?

Font terburuk sebenarnya tidak ada.

Kalaupun di paksakan ada, Font terburuk adalah font yang tidak bisa di baca atau tidak di mengerti, atau penggunaan font yang tidak sesuai dengan konteksnya. jadi sangat penting untuk memilih font yang tepat untuk konteks yang tepat juga.

Contohnya adalah penggunaan font yang terlalu kecil untuk sebuah poster yang besar, atau penggunaan font yang terlalu besar untuk sebuah poster yang kecil.

Apa itu Font weight ?

typeface_weights

Seperti yang kita bisa lihat di atas. Ini adalah contoh “font-weight” dari typeface Helvetica, yang dimulai dari Ultra Light (sangat tipis) sampai dengan Black (sangat tebal).

Penamaan font-weight itu berbeda-beda bagi setiap font. Intinya adalah ketebalannya berbeda-beda. Font weight secara digital bisa di konversikan menjadi nomor yang kemudian mempermudah komputer untuk mengidentifikasinya. Berikut adalah daftar lengkap semua font-weight.

• 100: Thin, Hairline, Ultra-light, Extra-light

• 200: Light

• 300: Book

• 400: Regular, Normal, Plain, Roman, Standard

• 500: Medium

• 600: Semi-bold, Demi-bold

• 700: Bold

• 800: Heavy, Black, Extra-bold

• 900: Ultra-black, Extra-black, Ultra-bold, Heavy-black, Fat, Poster,


Tidak semua font itu memiliki font weight yang lengkap terkadang hanya ada dua yaitu regular (400) dengan bold (700).

Hal ini hanya ada di pemograman web yang mungkin saja tidak ada hubungannya dengan desain. Akan tetapi hal ini merupakan sebuah contoh dimana font dan typeface itu sudah dianggap sama oleh sebagian besar orang.

Referensi :

https://css3-tutorial.net/text-font/font-weight/

https://www.wonderopolis.org/wonder/what-is-a-font

https://en.wikipedia.org/wiki/Font

https://en.wikipedia.org/wiki/Typeface

https://www.webopedia.com/TERM/F/font.html

https://www.creativefabrica.com/the-ultimate-font-guide/the-basics-what-are-fonts-and-how-do-i-use-them/

https://www.fastcompany.com/3028971/whats-the-difference-between-a-font-and-a-typeface

https://graphicdesign.stackexchange.com/questions/12717/what-is-the-difference-between-a-font-and-a-typeface/12719#12719


Artikel Terkait

Cover for Gestalt Psychology di dalam Desain

Gestalt Psychology di dalam Desain

Ditulis Oleh

zidan

pada

May 2021

Hari ini penulis ingin membagikan kalau teori gestalt dari psikologi ini bisa membantu kita menjadi desainer yang lebih bak, caranya adalah…

Cover for Apa Itu Moodboard ?

Apa Itu Moodboard ?

Ditulis Oleh

zidan

pada

May 2021

Sebagai seorang desainer, kita tentunya susah bekerja hanya dengan sebuah perintah (kata-kata), apalagi jika Anda bekerja langsung dengan…