Mengerjakan yang Susah Dahulu

Seharusnya Anda sudah tahu kalau life planning itu penting, dan sudah seharusnya kita merencanakan apa-apa saja yang ingin kita kerjakan setahun, walaupun mungkin tidak semua dari kita menuliskannya. Jika Anda merasa belum tahu kenapa kita perlu merencanakan kegiatan Anda. Bisa membaca ini : https://muhzulzidan.com/mencapai-tujuan-dengan-implementation-intention/ (sebuah metode untuk meningkatkan keberhasilan kita mencapai tujuan yang ingin kita capai, bahkan di teliti presentasinya itu sampai 50% lebih tinggi)

Pernahkah Anda merenung tentang tentang hal yang seharusnya Anda kerjakan dahulu, antara pekerjaan yang susah atau yang mudah dahulu.

Hal yang mana yang benar-benar dapat membuat kita bekerja lebih produktif, dengan sendirinya mencapai mimpi yang kita punya.

Mungkin waktu Anda masih di bangku sekolah, Anda sering di suruh mengerjakan tugas-tugas yang lebih mudah dahulu oleh guru.

Di sini saya ingin menjelaskan sebuah pemahaman bahwasanya mengerjakan yang susah dahulu itu ada baiknya.

Kenapa ?

Berikut penjelasannya.

Eat The Frog First

Dari sebuah peribahasa yang kemudian dibukukan oleh Brian Tracy “Eat The Frog First” yang artinya adalah “Makanlah katak dahulu”.

Bagi sebagian besar orang, saya rasa akan setuju kalau katak adalah hewan yang cukup menjijikkan untuk di makan. Lalu coba bayangkan saja jika Anda di suguhkan dengan makanan-makanan yang lezat, yang tidak terlalu lezat dan makanan paling tidak lezat yang dalam hal ini adalah katak, Anda pun harus memakan semuanya.

Maka hal termudah untuk melewati hal itu adalah dengan memakan makanan yang paling tidak lezat terlebih dahulu lalu kemudian terus menerus mendekati kepada makanan yang paling lezat.

Perumpamaan di atas lebih masuk akal jika di berikan konteks bahwa dalam kehidupan pasti ada saja tugas atau hal yang sebenarnya Anda tidak ingin kerjakan.

Di sisi lain ada pula sebuah pekerjaan yang sangat ingin Anda kerjakan atau kegiatan yang paling Anda tunggu-tunggu.

Nah, katak tadi sama hal dengan pekerjaan yang sangat tidak ingin kerjakan.

Jika Anda melakukan hal yang paling susah terlebih dahulu maka selanjutnya pasti seperti berjalan di taman alias sangat mudah.

Ada beberapa orang yang percaya bahwasannya jika kita melakukan hal yang susah terlebih dahulu maka selanjutnya akan menjadi lebih mudah.

Kenapa Mengerjakan yang susah dahulu ?

Alasannya adalah hal ini dapat menciptakan momentum dalam kehidupan kita.

Dengan kita mengerjakan hal ter sulit dahulu maka kita akan terbebas dari beban pikiran terhadap tugas sulit atau hal yang Anda tidak inginkan tadi itu dari kepala Anda.

Pandangan bisa menjadi lebih positif karena bisa dibilang Anda tinggal menikmati kegiatan yang lebih Anda sukai, semua karena pekerjaan yang sulit sudah Anda lakukan.

Perasaan lega akan tercoretnya sebuah tugas sulit dari daftar kegiatan kita akan sangat adiktif dan menyenangkan.

Sebuah penelitian yang mendukungnya

sebuah penelitian yang berjudul Task Selection and Workload: A Focus on Completing Easy Tasks Hurts Performance yang di teliti oleh 4 orang yaitu Diwas Singh KC, Bradley R. Staats, Maryam Kouchaki, Francesca Gino bekerja dengan dokter-dokter.

Mereka menemukan bahwa jika dokter di berikan sebuah pekerjaan yang banyak, maka dia akan cenderung memilih pekerjaan yang mudah.

Lalu terlihat juga bahwa performa dokter ini untuk mengurangi pekerjaan itu menjadi lebih cepat dalam waktu yang pendek, akan tetapi jika di lihat dengan skala waktu yang lama maka akan terlihat kalau performa dokter itu sebenarnya menurun atau tidak meningkat jika di bandingkan dengan dokter yang melakukan tugas-tugas yang susah dalam variasi pekerjaannya.

Dijelaskan bahwa hal ini di sebabkan karena dokter yang memilih untuk mengerjakan tugas mudah, akan tetapi banyak itu tidak memiliki “pembelajaran” yang tinggi jika di bandingkan dengan dokter yang suka mengerjakan tugas yang susah.

Referensi :

https://www.lanternaeducation.com/blog/worst-things-first-boost-productivity/

https://www.makemebetter.net/why-you-should-do-the-hardest-thing-first/

https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2992588