Proyeksi psikologi (Dalil Menyalahkan Orang Lain)

Manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat unik. Diantara banyaknya keunikan itu, ada yang memiliki sifat berbeda, ada yang memiliki bahasa…

Ditulis Oleh rahmat Pada Oct 2021

Manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat unik. Diantara banyaknya keunikan itu, ada yang memiliki sifat berbeda, ada yang memiliki bahasa yang berbeda, ada yang memiliki kemampuan yang berbeda, ada juga yang memiliki warna kulit yang berbeda dan lainnya. Mungkin itu pula yang menjadikan pengertian tentang kata "manusia" di mata para ahli berbeda pula, atau jika dalam agama islam, manusia bisa diartikan insan, basyar, bani adam dsb. Banyak dan berbeda bukan, pengertian manusia. Meski begitu, dari banyaknya pengertian dan kalimat yang katanya menjelaskan tentang pengertian dari kata "manusia", semua itu tidak akan berseberangan dengan apa yang melekat pada diri manusia, karena manusia memang begitu adanya.

Pada manusia, ada banyak sisi yang menarik, satu diantaranya adalah sisi pertahanan diri, atau dengan kata lain, sisi bagaimana manusia mampu mempertahankan dirinya dari sesuatu yang menurutnya mengancam, baik itu menggunakan kekuatan fisik misalnya ilmu bela diri, maupun menggunakan kekuatan non fisik misalnya ucapan/perkataan.

Nah, dari beberapa metode pertahanan diri itu, kita akan coba membahas mengenai metode pertahanan diri non fisik manusia.

Mungkin teman-teman bertanya, apakah dengan metode pertahanan diri non fisik, kita mampu bertahan dari bahaya?

Jawabannya tentu bisa, karena sesuatu yang di sebut kekuatan bukan hanya bersumber dari fisik belaka, namun juga bisa bersumber dari suara. contohnya, ketika argumen seseorang dipatahkan di depan banyak orang, ia akan merasa di permalukan, sehingga dia akan marah atau menuduh orang lain demi mempertahankan eksistensi dirinya dan banyak contoh lainnya.

Hal seperti ini, dalam psikologi disebut sebagai proyeksi psikologi atau Proyekction Psychology.

Apa itu proyeksi psikologi dan hal-hal yang terkait dengan proyeksi psikologi? Kalian penasaran kan?! Ayo kita bahas bersama!

Pengertian proyeksi psikologi

Proyeksi psikologi adalah pengalihan emosi seseorang yang tidak diinginkan olehnya kepada orang lain. Sederhananya, proyeksi psikologi adalah melempar kesalahan kepada orang lain yang tidak bersalah. Atau bisa di analogikan "maling teriak maling".

Contoh sederhana dari proyeksi psikologi ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, ketika seorang siswa ketahuan menyontek ketika ujian, terlihat jelas bahwa dia yang salah dan ditemukan melakukan kecurangan dengan menyontek, malah siswa ini menuduh temannya yang menyontek.

Dalam kasus yang lain, seseorang yang berselingkuh dan kedapatan berselingkuh, seseorang yang berselingkuh itu tidak mengakui kesalahannya, malah menuduh pasangannya juga berselingkuh. Dan masih banyak contoh lainnya yang berkaitan dengan proyeksi psikologi.

Sangat lucu bukan, kita yang melakukan kesalahan orang lain yang jadi sasaran.

Sejak kapan proyeksi psikologi di kenal?

Dari beberapa sumber, istilah tentang proyeksi psikologi pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada tahun 1894. Konsep ini digagas berdasarkan pengalaman Sigmund Freud dalam menangani pasien yang ketika penanganan, terkadang pasien beranggapan bahwa orang lain memiliki emosi yang sama dengan emosi yang dimilikinya.

Proyeksi psikologi ini sangat sering kita temukan di kehidupan sehari-hari kita, meski pun begitu, proyeksi psikologi adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak bisa kita anggap benar. Misalnya, anggap saja saya adalah pelaku pembunuhan dan mengatakan bahwa anda adalah pelakunya. Apakah anda tidak marah? Apakah anda tidak merasa dirugikan? Dan berbagai macam hal buruk lainnya? Jawabannya tentu anda akan marah, anda akan merasa sangat di rugikan bukan.

Pelaku proyeksi psikologi

Proyeksi psikologi adalah mekanisme pertahanan diri atas emosi yang sulit atau tidak di terima oleh diri sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang melakukan proyeksi terhadap orang lain adalah seseorang yang tidak menerima kekurangan pada dirinya dan tidak mau mengakui kelemahannya. Nah dari sikap ini pun dapat kita temukan bahwa orang yang melakukan proyeksi psikologi adalah seseorang yang senang apabila orang lain dominan memiliki kualitas lebih rendah daripada dirinya.

Penanganan proyeksi psikologi

Ada beragam cara yang mampu kita jadikan tameng untuk menangani proyeksi psikologi terjadi pada diri kita, yaitu:

1. Kenali diri sendiri

Hal buruk yang muncul pada diri seorang manusia kebanyakan diakibatkan oleh tidak adanya keintiman pada dirinya sendiri. Maksudnya adalah seorang manusia sangat tidak mengenali dirinya sendiri. Nah ini adalah sebuah masalah yang sangat serius, sebab masalah psikologis diantaranya proyeksi psikologi mampu di temukan jalan keluarnya melalui jalan yang di sebut "kenal diri sendiri". Jika di ibaratkan, mengenal diri sendiri adalah sebuah kunci agar terbebas dari pintu proyeksi psikologi, lalu pertanyaannya adalah, bagaimana bisa anda keluar dari sebuah ruangan apabila anda tidak mempunyai kunci untuk keluar dari ruangan itu, jawabannya tentu tidak bisa. Maka langkah pertama yang bisa anda lakukan untuk keluar dari proyeksi psikologi adalah dengan mengenali diri sendiri.

2. Bertanya kepada orang terdekat

Tanyakan kepada teman atau orang terdekat yang menurut anda dapat di percaya. Tanyakan bagaimana sikap anda ke mereka, apakah mereka pernah merasa di proyeksikan oleh anda. Jika iya tanyakan kepada mereka hal-hal yang bisa menjadi solusi agar anda tidak melakukan proyeksi lagi. Ketika komunikasi ini berlangsung, anda harus menyiapkan diri dari segala macam masukan dari lawan bicara anda dan yang paling penting adalah buang ego yang ada pada diri anda.

3. Konsultasi pada ahlinya

Jika anda merasa bahwa kedua opsi diatas tidak mampu memberikan kontribusi terhadap masalah proyeksi yang anda alami, anda bisa mengkonsultasikan masalah anda pada orang yang berkompeten pada bidang ini karena mereka memiliki pengetahuan yang mumpuni.

Untuk itu, mendapatkan bimbingan dari ahlinya adalah cara yang mampu anda gunakan untuk terhindar dari masalah proyeksi.

Penutup:

Setiap keburukan yang manusia lakukan adalah akibat dari kurangnya keintiman pada dirinya sendiri, hal itu mengakibatkan manusia berbuat negatif yang memicu konflik sosial, salah satunya proyeksi psikologi.

Satu hal yang mungkin dapat kita renungkan bersama bahwa seseorang yang kita jadikan objek proyeksi akan merasa sangat dirugikan dan akan berpengaruh pada sosial, psikologis seseorang. Sehingga dengan itu, sebelum menindaklanjuti sesuatu yang memicu proyeksi psikologi maka usahakan agar fungsi otak dan perasaan yang anda miliki digunakan dengan normal agak tidak memicu konflik dan gesekan sosial.

Sumber:

https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/health/medical/amp/indri-yani-4/termasuk-mekanisme-pertahanan-diri-apa-itu-proyeksi-psikologis-c1c2-1

https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/suka-menyalahkan-orang-lain-kenali-apa-itu-proyeksi-psikologi/amp


Artikel Terkait

Cover for Uang Panai Emang Semahal Itu Menikah Dengan Perempuan Suku Bugis

Uang Panai Emang Semahal Itu Menikah Dengan Perempuan Suku Bugis

Ditulis Oleh

rahmat

pada

Sep 2022

Beberapa waktu yang lalu, saya berada di tengah-tengah orang yang berdiskusi terkait uang panai. Salah seorang teman yang sudah menikah…

Cover for Cara memotivasi diri sendiri

Cara memotivasi diri sendiri

Ditulis Oleh

rahmat

pada

Jun 2022

Pernah ngak kamu berpikiran "aduh ada tugas, mana malas banget lagi ngerjainnya" Atau "Nanti dulu ah, scroll tik tok sekali lagi, sekali…