Tontonan yang Ada Saat Ini Tidak Berfaedah

Kalian yang lahir di tahun 80 hingga 90 an pasti sebelumnya tidak pernah menyangka akan adanya sebuah perubahan kebiasaan sosial yang…

Ditulis Oleh rahmat Pada Nov 2021

Kalian yang lahir di tahun 80 hingga 90 an pasti sebelumnya tidak pernah menyangka akan adanya sebuah perubahan kebiasaan sosial yang mengarah pada penggunaan benda elektronik di kehidupan sehari-hari.

Dampaknya sangat besar, dapat kita saksikan sendiri di sekitar kita setiap hari, banyak orang bergantung pada telepon genggam miliknya, atau barang elektronik lain yang memiliki fungsi hampir serupa. Barang elektronik ini digunakan dalam belajar, berkomunikasi hingga mendapatkan informasi/berita.

Tidak tanggung-tanggung, berita yang mampu kita dapatkan sangat beragam, mulai dari dalam negara hingga mancanegara.

Dibalik seluruh fasilitas yang dapat dikatakan lengkap itu, ternyata hampir seluruh bidang yang ditawarkan oleh teknologi memiliki sisi negatif. Ya kira-kira mirip dengan yang ada di kehidupan nyata, bahkan dapat dikatakan lebih buruk dari kehidupan nyata. Kira-kira kenapa lebih buruk? Karena hal-hal buruk dapat kita putar berulang kali. Contoh sederhananya, tontonan yang mengandung unsur sara, perkelahian dan hal-hal lainnya yang dianggap tidak bernilai.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita akan menemukan peristiwa tersebut, hanya saja yang membedakannya adalah, di kehidupan nyata tidak ada pengulangan dari adegan yang tidak bernilai, sedangkan di dunia maya seseorang mampu mengulang sebuah konten sesuka hatinya. Misalnya ada satu peristiwa tentang perkelahian antar remaja, dalam dunia nyata seseorang yang menyaksikan hanya bisa melihat peristiwa itu sekali dan tidak akan mungkin terulang peristiwa yang sama persis kejadian dan waktunya, meski pun di masa depan akan ada potensi terjadi lagi peristiwa yang sama dan pelakunya sama tapi tidak akan mungkin sama. Contohnya adalah hari ini si A bertengkar dengan si B, beberapa waktu ke depan akan ada potensi si A akan bertengkar lagi dengan si A dan si B, dan jika itu terjadi, tentu ada komponen dalam peristiwanya yang tidak akan sama meski pun pemerannya tetap si A dan B.

Berbeda dengan dunia maya, seseorang akan dengan mudah melihat satu konten perkelahian berulang kali. Jika seseorang melihatnya kemarin, seseorang itu masih bisa melihatnya hari ini, besok hingga seterusnya. Hal berulang ini yang membuat kita patut waspada, kenapa? Karena sesuatu yang tidak baik dan berulang, akan berpotensi besar menjadi bibit tanaman dalam kepala generasi muda yang khawatirnya akan menjadi paradigma pada penerus bangsa.

Anehnya, sesuatu yang tampak tidak berfaedah adalah sesuatu yang sangat disenangi masyarakat. Kenapa demikian? Karena masyarakat hanya tertarik pada sesuatu yang disukainya meskipun itu tidak bermanfaat.

Contoh sederhananya kebanyakan di sekitar kita yang utamanya berusia remaja hingga dewasa awal pasti lebih menyukai konten yang sifatnya tidak mendidik, misalnya konten joget-joget, konten berita artis yang baru bercerai, konten artis K-pop yang sedang naik daun dan beberapa konten lainnya yang semisal.

Kira-kira kenapa mayoritas orang menyukai konten semacam itu? Karena masyarakat tidak terbiasa menyaksikan konten yang bermanfaat. Alasannya sederhana, mereka tidak menyukainya. Sebuah alasan yang cukup jelas bagi orang-orang yang dapat kita cap awam. Alasan lainnya adalah masyarakat tidak menemukan ketertarikan dan merasa bahwa konten yang bermanfaat tidak menarik, membosankan, tidak jelas dan hal-hal miring lainnya yang sesungguhnya tidak dilontarkan kepada sesuatu yang bermanfaat.

Kak apakah masalah tersebut mempunyai solusi?

Menurut kami, ada beberapa solusi yang beragam, diantaranya:

1. Filter jenis konten yang akan anda nikmati.

Pada aplikasi yang menyediakan konten hiburan biasanya terdapat fitur yang filter. Pada fitur ini, anda dapat menyeleksi jenis konten apa saja yang ingin anda saksikan, bahkan anda juga mampu melakukan pembatasan usia, agar jenis konten yang ditayangkan cocok untuk usia tertentu. Melakukan filter jenis konten yang anda nikmati akan sangat membantu anda dalam menangani konten yang tidak bermanfaat.

Misalnya anak anda berusia 8 tahun, sering menggunakan ponsel anda dan telah paham menggunakan fitur-fitur aplikasi untuk menikmati beberapa konten. Sistem filter ini akan berguna agar anak anda tidak melihat konten yang tidak pantas. Anda dapat mengaturnya pada laman yang disediakan pada aplikasi yang menyediakan sistem filter.

Selain filter usia, ada banyak lagi jenis filter yang mampu anda gunakan, contohnya jenis konten yang ingin anda lihat, anda dapat mencentang jenis konten yang anda suka, seperti olahraga, drama, memancing, musik dan beberapa hal lainnya yang dapat anda manfaatkan untuk menghindari masalah.

2. Lihatlah konten yang bermanfaat dan hindari konten yang tidak bermanfaat.

Ibaratnya gini nih, ketika kamu makan sayur, ikan, ayam dan daging kamu pasti akan merasa senang bukan. Bukan cuma itu saja yang akan kamu dapatkan tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan berupa gizi dan zat-zat yang di perlukan oleh tubuhmu. Berbeda apabila kamu memakan makanan yang basi, meski pun itu nasi, sayur, ikan dan daging tapi tentu berbeda dengan makanan yang masih segar, ya perbedaannya minimal kalau tidak muntah, kamu akan sakit perut. Ya kan.

Kurang lebih seperti itu yang akan kamu dapatkan apabila berkecimpung dengan konten yang bermanfaat. Kamu akan mendapatkan banyak sekali keuntungan, misalnya, kamu melihat konten tentang tips merawat gigi, maka kamu akan lebih mengetahui bagaimana cara merawat gigi. Tentu jauh berbeda apabila konten yang kamu nikmati adalah konten yang tidak bermanfaat, misalnya, kamu melihat konten tentang artis yang sedang selingkuh, kira-kira apa yang akan kamu dapatkan pada konten itu? Apakah kamu mau selingkuh juga? Atau kamu mau jadi korban? Atau bagaimana? Apa pun itu alasannya, tetap tidak akan ada manfaatnya, jika pun ada, persentase kemanfaatannya tidak akan melebihi persentase ketidakbermanfaatannya. Ya kurang lebih mirip dengan ilustrasi makanan segar dan makanan basi di atas.

3. Jika anda adalah orang dewasa, maka bantulah anak-anak dan remaja dalam melakukan point satu dan dua.

Sebuah pertanyaan muncul, siapa yang akan meneruskan perjuangan suatu bangsa? Jawabannya adalah anak-anak dan remaja. Lantas bagaimana dengan orang dewasa? Ya tugas orang dewasa adalah membantu anak-anak dan remaja mencapai kedewasaan. Dengan pertanyaan dan jawaban tersebut, kita sebagai orang yang merasa telah dewasa sudah sepantasnya berusaha menghindarkan anak-anak dan remaja dari hal-hal tidak pantas, diantaranya adalah konten yang tidak bermanfaat.

Coba bayangkan, apabila di negara kita, aktivitas anak-anak dan remajanya hanya di isi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat? Pasti sangat buruk bukan.

Misalnya, anak-anak hanya menonton tentang konten game online setiap hari tanpa diselingi dengan pengetahuan dasar tentang agamanya, tata krama, bagaimana cara berwarganegara. Kira-kira apa yang akan terjadi? Pastinya di masa depan, anak-anak dan remaja yang akan menjadi dewasa tidak akan siap menjadi dewasa. Maksudnya adalah anak-anak dan remaja tidak akan mampu menghadapi masalah yang dimiliki oleh orang dewasa sebagai mana mestinya. Contoh sederhananya, anak-anak dan remaja yang akan menjadi dewasa akan kurang paham pada situasi perpolitikan suatu bangsa. Sehingga akhirnya ketika ada masalah, mereka akan cuek saja, tanpa ada sedikit pun pergerakan, karena dasarnya mereka memang tidak paham.

Menghawatirkan bukan.

Penutup

Masalah keburukan konten yang ada saat ini tidak mampu kita pungkiri, sehingga kitalah yang harus berusaha agar segala sesuatu yang tidak bermanfaat itu tidak mengakar di kepala kita, Maksudnya adalah kita jangan sampai kecanduan dengan hal yang tidak bermanfaat dan usahakan untuk menikmati konten yang bermanfaat, meski pun awalnya akan terasa sangat membosankan, tapi jika sesuatu yang bermanfaat menjadi candu bagi kita, maka kita akan merasa senang apabila melakukannya.


Artikel Terkait

Cover for Uang Panai Emang Semahal Itu Menikah Dengan Perempuan Suku Bugis

Uang Panai Emang Semahal Itu Menikah Dengan Perempuan Suku Bugis

Ditulis Oleh

rahmat

pada

Sep 2022

Beberapa waktu yang lalu, saya berada di tengah-tengah orang yang berdiskusi terkait uang panai. Salah seorang teman yang sudah menikah…

Cover for Cara memotivasi diri sendiri

Cara memotivasi diri sendiri

Ditulis Oleh

rahmat

pada

Jun 2022

Pernah ngak kamu berpikiran "aduh ada tugas, mana malas banget lagi ngerjainnya" Atau "Nanti dulu ah, scroll tik tok sekali lagi, sekali…